Bentuk Laporan Keuangan
Laporan akuntansi utama adalah Neraca (Balanced), Laporan Rugi laba (income statement) dan Laporan perubahan modal (Capital Statement)
Menurut PSAK No.1 Revisi 98, Pragraph 07 :
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponenkomponen berikut ini:
a) neraca
b) laporan laba-rugi
c) laporan perubahan ekuitas
d) laporan arus kas
Neraca (Balanced),
yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk:
Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan
Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah
Laporan perubahan Modal (Capital Statement) yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals).
Masih terdapat bentuk lain asalkan tidak menyimpang dari persamaan akuntansi.
Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.
Laporan Rugi laba (income statement)
yaitu laporan systematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan Biaya (Expenses)
Hubungan Antar Berbagai Laporan Keuangan
Laporan Keuangan berupa Neraca, LRA, LAK yang disajikan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan oleh pejabat pemerintah daerah harus memiliki hubungan satu sama lain, alias harus sinkron. Bila antar laporan memiliki perbedaan, hal tersebut harus dapat dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Bila terdapat selisih yang tidak dapat dijelaskan, hal tersebut dapat muncul sebagai masalah yang akan mempengaruhi kewajaran suatu laporan keuangan. Hubungan (artikulasi) antar laporan keuangan adalah sebagai berikut :
A. NERACA
1. Akun = cadangannya
2. Kas di Bendahara Penerimaan + Kas di Bend Pengeluaran = EDL_Pendapatan yang Ditangguhkan
3. Kas di Kasda + Kas di Bend Pengeluaran + Setara Kas (cth.Deposito <3 bln, Pendapatan BLU, dll) – Utang PFK = Ekuitas Dana Lancar _SILPA
B. LRA
1. SILPA tahun Berjalan = Total Pendapatan – Total Belanja + Total Penerimaan Pembiayaan – Total Pengeluaran Pembiayaan
C. LAK
1. LAK_Saldo awal KAS di BUD dan Bendahara Pengeluaran = LAK tahun sebelumnya_Saldo akhir KAS di BUD dan Bendahara Pengeluaran
D. NERACA VS LRA
1. Neraca _SILPA = LRA_SILPA
2. Neraca_Penambahan Penyertaan Modal pada Tahun Berjalan = LRA_Pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah
3. Neraca_utang jangka panjang + bagian lancar utang lancar jangka panjang tahun berjalan – utang jangka panjang tahun sebelumnya = LRA_Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Jangka Panjang
4. Neraca tahun lalu_SILPA = LRA tahun lalu_SILPA = LRA_Penggunaan SILPA tahun lalu
5. Neraca_Penambahan aset tahun berjalan = LRA/LAK_Belanja Modal
E. NERACA VS LAK
1. Neraca _Kas, Bendahara Pengeluaran,Bendahara Penerimaan = LAK _Saldo Akhir Kas, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan
2. Neraca Tahun sebelumnya_Utang PFK + LAK_Penerimaan PFK – Pengeluaran PFK = Neraca_Utang PFK.
(asumsi tidak ada utang PFK di bendahara pengeluaran, kalo ada hasilnya tidak sama dan selisih adalah sebesar utang PFK di bendahara pengeluaran)
F. LRA VS LAK
1. LRA_Total Pendapatan = LAK_Total Arus Kas Masuk Aktivitas Operasi + Total Arus Kas Masuk Aktivitas Investasi
2. LRA_Total Belanja = LAK_Total Arus Kas Keluar Aktivitas Operasi + Arus Kas Keluar Aktivitas Investasi
3. LRA_Lain-lain PAD yang sah (Penjualan Aset) = LAK_Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi
Terima kasih, sangat berguna tulisan nya :)
BalasHapus